Sabtu, 16 Juli 2011

sebuah perjalanan


Goresan pena ini seakan tak mau berhenti mengalun, menari-nari diatas lemabaran kertas putih. Huruf demi huruf kurangkai, kata demi kata ku padukan. Terukir kalimat kalimat indah yang tercipta untukmu, begitu dasyatnya keindahan yang kau ciptakan dalam sekejap. Semangat hidupku terasa kembali, pahitnya perjalanan hidupku terhenti sejenak untuk merasakan buaian kasihmu. Belaian tanganmu menyihir hati ini, kelembutan sikapmu menambah indahnya anganku. Semakin mendekat,  semakin kau buat aku melambung. Perlahan, terasa olehku rasa yang selama ini diagung-agungkan para pujangga. Getaran-getaran dalam dada terasa bagaikan alunan melodi yang tertata indah. Seuntai senyuman tak pernah lepas dari bibir ini. Mimpi-mimpi indah tentang aku dan kamu terancang lengkap dengan sketsa di angan ini. Semakin lama kesinggahanmu dalam hidupku, rasa itu semakin bersemi. Begitu cepatnya menjalar diseluruh relung jiwa. Degupan jantung ini semakin cepat dan berirama, aliran darah seakan mengalir deras dan membara. Inikah rasa cinta itu, rasa yang selalu diagung-agungkan?.

Ketika goresan pena ini tiba-tiba terhenti, aku mulai bingung. .tarian pena ini terhenti seketika. Cerita ini tak ingin kutulis lagi, bibirku keluh,  derai air mata mulai mengalir membasahi pipi. Irama degup jantung terasa terhenti. Duri-duri mulai bermunculan dalam taman bunga yang telah bersemi indah. Sebuah perasaan lain mulai menjalar, rasa sakit yang terasa. Aku mulai bimbang, haruskah ku menghentikan cerita ini? Haruskah ku membiarkan rasa ini terkubur? haruskah ku melepaskan cinta yang belum tersatu? Haruskah ku merelakan kau pergi dengan begitu cepatnya?. “ TIDAK”. . aku takkan membiarkannya, aku harus teruskan cerita ini, pena ini tak boleh berhenti menari. Walau tangisan ini tak pernah berhenti mengiringi hidupku, walau air mata ini tak pernah kering membasahi pipi, aku akan tetap bertahan denga rasa yang telah kau ciptakan.

Kini api cemburu selalu membakar, rasa kecewa mulai kau hadirkan, sikap yang tak ingin ku dapatkan mulai datang. Kata-kata orang tentangmu mulai membisingkan telinga. Aku mulai berfikir, ini apa? Ujian atau tanda ketidaksatuan?. Apakah memang ini perjalan cinta?. Dan Aku mulai bingung lagi dengan semua ini. Dengan  hati yang terluka, aku masih mengharapkan kasihmu. Walau tarian pena ini tak seindah dulu, aku tetap akan berusaha. Walau cerita ini sudah tak seindah dulu, aku masih ingin mempertahankan rasa ini. Tapi aku gak tau, sampai kapan aku harus bertahan dalam keadaan ini? Pena ini sudah mulai bosan menggores kata-kata pahit, kertas ini sudah mulai muak dengan goresan hitam tanpa warna. Beri aku sebuah cerita lain untuk membuat semuanya bersemangat. Beri aku sedikit kasihmu. .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar